Admin
Admin
Online
Halo ‘‹
Ada yang bisa dibantu?
Informasi :

SDANSA UTAMA (Menghasilkan Lulusan Yang Unggul, Terhormat, Mandiri, Agamis, Berwawasan Lingkungan dan Kearifan Lokal Tahun 2026) •

Sekolah Berbasis Digital di Jawa Barat: Memajukan Pendidikan di Era Teknologi



Latar Belakang

Digitalisasi pendidikan menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia pada tahun 2025. Kabupaten/kota di Jawa Barat juga ikut mendukung program ini sebagai bagian dari Instruksi Presiden No. 7 Tahun 2025 tentang Revitalisasi Satuan Pendidikan, 

Program digitalisasi pembelajaran meliputi penyediaan perangkat (seperti Interactive Flat Panel / IFP, laptop), konten digital, platform pembelajaran, pelatihan guru, dan infrastruktur pendukung lainnya. 


Contoh Implementasi di Jawa Barat

Beberapa sekolah di Jawa Barat sudah mulai mengimplementasikan pendidikan berbasis digital, dengan berbagai tingkat kesiapan:

  • SMP Regina Pacis Bogor telah menerapkan smart classroom, termasuk penggunaan papan digital, iPad/tablet untuk kegiatan belajar, metode interaktif, serta pelibatan orang tua dalam mendukung siswa menggunakan alat belajar digital. 

  • Kabupaten Bogor: Pemerintah kabupaten menginstruksikan agar sekolah mulai dilengkapi pendidikan berbasis digital melalui anggaran APBD. 

  • SMK Profita Bandung: sudah melakukan launching kelas perdana dengan kurikulum bisnis digital.

  • SMAN 1 Bandung: sejak beberapa tahun lalu telah dideklarasikan sebagai sekolah berbasis TIK. Semua administrasi sekolah dan sistem manajerialnya memanfaatkan teknologi informasi.

  • Program Jabar Smart School / Smart Classroom (JS3C): kolaborasi antara Bank bjb dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan SMKN 1 Cimahi sebagai pilot project. Fasilitas termasuk smart board, LMS, IoT, dan blended learning.


Potensi dan Manfaat

Pendidikan digital memiliki banyak potensi positif, di antaranya:

  1. Peningkatan motivasi dan interaksi siswa
    Dengan metode pembelajaran interaktif dan media digital, siswa cenderung lebih tertarik dan aktif dibanding metode tradisional. 

  2. Penyediaan akses sumber belajar yang lebih luas
    Platform seperti “Ruang Murid” dan Rumah Pendidikan menyediakan materi belajar yang bisa diakses dari rumah atau sekolah. 

  3. Pengembangan kompetensi abad ke-21
    Literasi digital, penggunaan teknologi cerdas, dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan menjadi kompetensi penting yang didorong lewat sekolah digital. 

  4. Pemerataan pendidikan
    Dengan teknologi, sekolah di daerah yang kurang akses guru ahli atau sumber belajar bisa dibantu mendapatkan materi pelajaran berkualitas. Hal ini sangat dibutuhkan di wilayah terpencil ataupun sekolah dengan sarana terbatas. 


Tantangan yang Dihadapi

Meski manfaatnya besar, ada beberapa kendala yang harus diatasi:

  • Infrastruktur
    Belum semua sekolah memiliki infrastruktur memadai: listrik stabil, internet cepat dan lancar, perangkat keras seperti IFP atau komputer/tablet. Tanpa itu, program digitalisasi sulit diimplementasikan dengan baik. 

  • Pendanaan
    Besarnya biaya pengadaan perangkat, pemeliharaan, pelatihan guru, serta dukungan teknis menjadi beban. Terkadang pencairan anggaran APBD atau proses administrasi menghambat realisasi. Sumber daya manusia (guru & tenaga pendukung)

  • Guru perlu dilatih agar mampu menggunakan perangkat dan metode digital dengan efektif. Tanpa pelatihan yang memadai, ada risiko perangkat hanya menjadi pajangan. Konten & kurikulum yang relevan

  • Perlu konten digital berkualitas, menarik, kontekstual, dan sesuai kurikulum agar pembelajaran tidak sekadar digital secara teknis tapi juga efektif. 

  • Kesenjangan antar wilayah
    Sekolah di daerah perkotaan biasanya lebih cepat mengadopsi digital dibanding sekolah di desa atau wilayah kurang berkembang. Deviasi ini bisa memperlebar ketimpangan pendidikan jika tidak ada intervensi yang merata. 


Rekomendasi & Peluang Ke Depan

Untuk mempercepat dan memperbaiki kualitas sekolah berbasis digital di Jawa Barat, beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Percepatan penyediaan infrastruktur dasar
    Memastikan setiap sekolah memiliki koneksi internet memadai dan listrik yang tidak sering padam. Bisa kerja sama dengan pihak swasta ISP dan juga penyedia solusi energi alternatif seperti panel surya.

  2. Program pelatihan berkelanjutan untuk guru
    Tidak hanya sekali pelatihan, tetapi pendampingan reguler dan komunitas guru digital agar sharing best practice terus terjadi.

  3. Anggaran yang jelas dan tepat sasaran
    Alokasi anggaran di APBD, dana BOS, atau hibah perlu diarahkan untuk mendukung digital school, termasuk pemeliharaan dan pembaruan perangkat.

  4. Kurikulum dan konten lokal
    Pembuatan konten digital yang relevan dengan budaya dan kondisi setempat (bahasa lokal, karakteristik siswa, tantangan lokal) agar lebih “dekat” dengan siswa.

  5. Evaluasi dan monitoring penggunaan
    Memonitor bagaimana perangkat dan metode digital digunakan di sekolah — apakah efektif, bagaimana tingkat interaksi siswa, apa hambatannya di lapangan — agar perbaikan bisa terus dilakukan.

  6. Kolaborasi publik-swasta dan komunitas
    Swasta bisa membantu penyediaan perangkat, platform, atau pelatihan. Komunitas lokal dan orang tua juga punya peran penting mendukung siswa belajar digital di rumah.


Kesimpulan

Sekolah berbasis digital di Jawa Barat sudah mulai berjalan lewat berbagai inisiatif dan program pemerintah, baik di kabupaten/kota maupun provinsi. Ada manfaat nyata dari segi motivasi siswa, akses materi, dan pengembangan kompetensi abad ke-21. Namun, tantangan infrastruktur, sumber daya manusia, pendanaan, dan kesetaraan antar wilayah masih perlu perhatian lebih.

Dengan upaya bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, sekolah, guru, orang tua, dan pihak swasta, sekolah-digital bisa menjadi solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan di Jawa Barat, terutama dalam menghadapi perubahan zaman yang terus berkembang.


Berbagi